Monday, August 30, 2010

HASIL PERENUNGAN SEMINGGU INI....

Seminggu ini rasanya badan sulit sekali diajak kompromi, padahal begitu banyak pekerjaan yang harus terlaksana..
Lantas aku berpikir.. "ah ada banyak orang yang aku yakin bersedia membantuku".
harapan bolehlah melambung tinggi, tetapi kenyataan terkadang hadir dalam konteks yang berlawanan.
semua seolah sama seperti diriku, yang sedang sulit diajak kompromi.

Aku ingat pertama kali aku menerima tugas ini, aku merasa dihormati dengan sebuah penghormatan. Keinginanku untuk selalu sempurna membuat bimbang hati menerima kehormatan itu. Tapi apakah pantas aku menolak sebuah tawaran untuk menjadi penggerak dan penuntun bagi banyak orang?? Jiwa pelayananku seakan tergugah dan berteriak ambillah dan buatlah sebuah pembenaran.

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan hal yang lebih baik, atau balaslah minimal serupa. Pilihan untuk menjadi serupa bukanlah apa yang hadir dibenakku, untuk itulah aku merancang sedemikian rupa pemikiran terdalamku untuk memberikan sesuatu yang lebih baik dari kemarin.
semua orang mendengar, semua orang mendukung, semua orang menyepakati. Tetapi ada satu dasar yang sepertinya perlahan mulai dilupakan : "Dikerjakan dengan baik itu lebih baik daripada diutarakan dengan baik".

Anggaplah minggu ini adalah kesalahanku. Karena aku harus sakit, karena aku harus begitu bodohnya percaya karakter bisa dirubah dan anggaplah minggu ini adalah minggu sialku, dimana aku tidak punya pilihan lain selain berusaha dengan atau tanpa dukungan dari mereka yang seharusnya mendukung langkahku.
Minggu ini mengajarkan aku satu hal baik,keluar dari sistem yang salah ini. sebuah sistem yang mengedepankan diplomasi tanpa diikuti aksi. Sebuah sistem yang mengaburkan makna terselubung dengan sebuah kemunafikan wajah. sebuah sistem yang membuat orang terlena bahwa pasti ada perubahan walau sesungguhnya hanya sebuah lingkaran roda dengan diameter dan jari -jari yang sama , hanya menggunakan poros dan jeruji yang lebih keras, sehingga tak mudah terpatahkan dan rusak.

Biarlah aku dibilang sombong dan takabur atau merasa terlalu cerdas sehingga tidak pernah percaya dan merasa bahwa aku bisa saja salah....
Biarlah aku dianggap hanya pintar menyalahkan orang lain namun sulit melihat kekurangan diri,...
Apapun itu, aku terlalu bagus dan berharga untuk diperlakukan hanya sebagai pesuruh dan pekerja bagi sebuah sistem..
Sistem ini salah..dan sistem ini membawa banyak orang ke sebuah kemunduran...

Aku tidak butuh didengar..
Aku hanya butuh mengerjakan yang terbaik dari setiap tugas yang diserahkan
dan bagian dari mengerjakan yang terbaik adalah
Memaksa Kalian semua untuk bekerjasama..

Jangan menerima kalau tidak bisa memikul
Jangan berkomitmen kalau tidak bisa konsisten
setiap nafas hidupku pun penuh dengan beban dan komitmen
tapi aku tetap berusaha untuk konsisten dengan apa yang sudah aku pikul

Mungkin itulah Bedanya aku dengan kalian...


Astry Fernandy
Written at "My Comfort Zone" while listening to my best friend
talking over the YM to cool me down...
August 29, 2010

Monday, August 16, 2010

MEMAKNAI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945 - 17 AGUSTUS 2010


17 Agustus 1945 Indonesia meresmikan diri sebagai NEGARA MERDEKA. Hari ini 65 tahun berselang, saya meilhat Indonesia yang pesat dengan perkembangan kehidupan. Mulai dari busway, blackberry, 3G, dan perkembangan manusia Indonesia.

Bicara tentang Manusia, saya percaya manusia ada karena bersama dengan manusia lain. Benar pastinya saya, anda dan setiap orang yang mungkin berpapasan dengan kita alah sebuah individu, tetapi Individu tidak bisa bertahan dan mengembangkan kehidupannya tanpa individu manusia yang lain.

Lantas, bagaimanakah berinteraksi dengan individu lain? Bahasa! Ya Bahasa adalah media interaksi UTAMA antar individu manusia. Media interaksi antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan alamnya maupun manusia dengan Tuhannya. Teknologi adalah media yang hadir belakangan untuk memudahkan interaksi manusia dengan manusia tidak dengan alam tidak juga dengan Tuhan. Apapun bentuk teknologi,kita toh tetap membutuhkan sebuah bahasa untuk menjalankan sebuah teknologi, entah itu bahasa tingkat tinggi (bahasa yang dimengerti oleh manusia tetapi tidak oleh komputer, seperti C++/FoX Pro/SQL) maupun tingkat rendah ( bahasa yang dimengerti oleh komputer tetapi tidak oleh manusia, seperti Bahasa Mesin)

Saat ini sejauh yang saya cermati interaksi terjadi dalam beberapa kemungkinan; interaksi antara pihak – pihak yang setara atau hampir setara dan interaksi yang terjadi dalam ketidaksetaraan. Tertulis diatas kertas dan agreement-agreement kebangsaan adalah ”menjunjung tinggi kesertaran” tetapi dilapangan ”kesetaraan” adalah sebuah kemewahan.  Interaksi antara pihak –pihak yang setara atau hampir setara misalnya adalah pembicaraan antara pejabat yang saling memberi masukan untuk kepentingan rakyat banyak (walaupun hasil dari interaksi mereka hampir selalu berujung ke sebuah tindakan yang meningkatkan bunga bank mereka). Contoh interaksi yang terjadi dalam ketidaksetaraan adalah kejadian-kejadian masa lalu seperti hilangnya mahasiswa yang bersuara, atau kejadian 27 Juli 1996 yang menindas harga diri dan idealisme pemuda demi kepentingan pembesar negara.  

Dari tahun ke tahun pemerintah Indonesia memproklamirkan bahwa bangsa ini mengalami kemajuan. Secara harafiah Kemajuan dari kata dasar MAJU adalah menjadi bentuk yang lebih baik.  Kata MAJU di era reformasi ini memiliki sebuah Sinonim yaitu KEREN.  Dikalangan pemuda Indonesia kabanyakan hari ini, pemuda yang maju adalah pemuda yang ”gak gaptek”, pemuda yang hebat main dotta atau games online itulah yang disebut keren. Mengalahkan lawan bermain sepak bola dengan winning eleven dirasakan lebih KEREN daripada dalam pertandingan yang sesungguhnya. Itulah pemuda Indonesia saat ini.

Pejabat pemerintahan di Indonesia lebih keren lagi. Waktu proses pemilihan semua yang indah dibicarakan. Mengatasnamakan ketulusan hati untuk membangn sesuatu untuk negara tercinta Indonesia, Untuk membantu kesejahteraan rakyat. Entahlah, saya adalah satu dari sekian orang yang tidak lagi percaya dengan sistem pemerintahan Indonesia saat ini. Sulit mendeskripsikan kata ”membantu rakyat” dalam tatanan kenegaraan kita, karena ternyata untuk membantu itu Mahal sekali harganya. Untuk mengentaskan kemiskinan, mencari solusi melunasi utang negara atau memajukan pendidikan bangsa, kita berharap banyak pada mereka-mereka yang berlindung di balik dasi dan jas (yang dianggap ahli) yang notabene semua satu suara ”MENUJU INDONESIA BARU-INDONESIA YANG MAJU”. Sayangnya walaupun dalam proses pemilihan mengedepankan keinginan tulus untuk membantu dan berbuat yang terbaik untuk Indonesia, tetapi syarat nya sungguhlah berat: ”once I’m in the process, I need a New Mercy, a New Camry and a New Pajero to support me doing my helps for Indonesia”.  

”Indonesia maju”, rasanya aneh mengatakan hal seperti itu ketika generasi muda Indonesia cenderung hidup dengan hedonisme tingkat tinggi. Sadarkah kita teknologi seringkali bahkan cenderung membentuk karakter yang ”asyik di dunia sendiri?” bahasa halusnya adalah ”hedon” sementara kalau ingin kasar bisa kita sebut ”Autis”. Dunia Autis dan atau Hedon ini menghasilkan karakter yang punya egoisme tinggi, merasa tidak membutuhkan orang lain dan tidak terlalu perlu melihat ke luar diri sendiri. Jalani rutinitas hidup bersama seperlunya, sisanya memuaskan keinginan diri sendiri. Lalu apakah yang terbentuk? GENERASI MUDA YANG TIDAK PEDULI!!!

Pejabat yang tak pernah merasa bersalah saat BERKORUPSI adalah salah satu bentuk ke”keren”an negara Indonesia hari ini. Saya mewakili satu dari jutaan suara di luar sana menyatakan kesedihan yang luar biasa untuk Indonesia hari ini. Korupsi merajalela, hutang bertumpuk dan pemerintah bersikap seolah-olah peduli tetapi saya yakin TIDAK!!

Kata Gantam Bangyopadhyay, “Tak ada negara yang menjadi sejahtera karena utang,” tapi tidak dengan Indonesia, Berhutang adalah sebuah Budaya pemerintah. Beberapa tahun lalu pernah diberikatakan setiap anak yang lahir sudah menanggung hutang 1 juta sebagai warga Indonesia, dan bayangkan sekarang, jika Indonesia mau melunasi hutangnya, maka setiap penduduk negeri ini harus membayar 106 juta perkepala.(Hizbut Tahrir: ADB, HUTANG, DAN PENJAJAHAN INDONESIA), bagaimana Indonesia bisa dibilang Maju? Bagaimana Indonesia dibilang Merdeka?? Secara Fisik dan pengetauan. YA kita sudah MAJU! Tetpi karakter kita sebagai orang Indonesia sudah mulai luntur, bahkan sangat mundur. 

Mari semua menyadari bahwa Negara kita tercinta INDONESIA ini jauh dari MAJU dan jauh dari MERDEKA.  Indonesia hari ini adalah Indonesia yang Mundur, karena dulu kita dijajah bukan karena kemauan kita, tetapi kini kita pasrah dan dengan sadar menerima bahwa kita dijajah oleh UANG dijajah oleh HUTANG atas kemauan kita sendiri..


Hari ini adalah peringatan hari kemerdekaan Republik tercita Indonesia yang ke 65 Tahun. Mari bersama-sama berhenti menjadi Generasi AUTIS, generasi yang hidup dengan HEDONISME. Mari mulai bersatu dan berinteraksi bersama. Gunakan bahasa, apapun bentuknya untuk berinteraksi positif melawan segala ketidaksetaraan yang terjadi di Negara kita.


Mari kita mulai bersuara dan melakukan sesuatu. Mengembangkan diri menjadi apa yang kita impikan. Kalau Negara lain bisa member pengaruh, lalu kenapa kita tidak? Kita ini Negara kaya, sayangnya tidak bisa berkembang dengan baik.  Generasi muda bisa menjadi generasi perusak yang paling hebat tetapi juga bisa menjadi generasi pembangkit yang paling berpengaruh. Seperti kata BUNG KARNO 10 pemuda saja sudah bisa mengubah satu Negara, lha kita masyarakat Indonesia, ada berapa juta pemuda dan pemudi???


Yang kita perlu hanya menanamkan NASIONALISME dalam diri kita. Nasionalisme bukan hanya datang ke upacara bendera, tapi lebih ke rasa peduli paa sesame, rasa cinta pada bangsa. Kenali dan Cintai Indonesia, dengan sendirinya Nasionalisme kita akan tumbuh. Seperti Bung Karno, perjuangan kita lebih sulit, karena Beliau berperang melawan penjajah, tetapi kita generasi muda, berperang melawan bangsa kita sendiri.

Mari kita bekerja keras membangun saat ini, dan di kemudian hari kita pula yang akan merasakan. Mari peduli, mari berhenti bertingkah individualis da mari junjung tinggi kepentinga bersama untuk hasil yang lebih baik.

Dan untuk petinggi Negara, memanfaatkan momen Kemerdekaan ini, Hentikan Korupsi yang sudah sangat luar biasa ini. Marillah merasa MALU saat kita dengan tahu, sadar dan mau mengambil uang Negara, disaat kita sudah melempar ludah, berkoar koar tentang keinginan melihat Indonesia Maju.

Pencuri saja tidak mencuri di kampong halamannya, lalu mengapa menjadi pemimpin yang harusnya memberikan contoh justru menjadi “PENCURI” di rumah sendiri?

 Saya pribadi merasa Memperingati Hari Kemerdekaan atau istilahnya 17 Agustusan adalah memperingati perjuangan pahlawan memerdekakan bangsa ini, dan harapan kedepan untuk Indonesiaku adalah keluar dari “ketidak setaraan interaksi”, antar manusia, antar komunitas atau antar bangsa yang menghasilkan rapuhnya kontrol diri terhadap aset-aset kebangsaan yang seharusnya sudah berkembang saat ini karena sudah diperjuangkan oleh pendahulu kita, bukannya malah seperti saat ini, banyak aset hilang karena kita membiarkan negara lain menguasai kita.


SELAMAT ULANG TAHUN INDONESIA

17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2010


Friday, August 13, 2010

Saatnya Bernostalgia dengan Gerakan Sosial Kemahasiswaan

Hei Anak belagu, tempatmu gak di sini tapi di mall sono...
hampir sepuluh tahun yang lalu ketika saya mendengar senior elektro saya berteriak di sebelah telinga saya, pada hari pertama OSPEK Jurusan Teknik Elektro UNDIP.
"sok banget ya kamu, mentang mentang lulusan luar negeri.Kamu tau gak? disini ada 2 aturan pokok: 1. Senior selalu Benar, 2. kalau SENIOR salah lihat aturan nomor satu"
EMOSI dan MUAK adalah kesan pertamaku berada di lingkungan keras dan feodal seperti itu. So what kalau kamu senior?

suatu siang,hampir sepuluh tahun yang lalu itulah yang membuatku sadar, sesadar sadarnya aku adalah tipikal pemberontak sejati dalam balutan feminisme. Masih ingat saat aku saat mereka menempelkan kertas di mukaku dan pena di atas kepalaku lalu memerintahkan aku untuk berteriak, Berapa Intergral Dx? Dan dengan kemarahan aku membisu dan malas menjawab, sehingga berakhir dengan amarah PARA SENIOR dan teriakan "ANJING, KAYA GINI MAU MASUK ELEKTRO?" Pulang aja sana masuk sekolah Public Relation, buku pelajarannya Kosemetik... Dan di titik itu, MELEDAKLAH SEROANG ASTRY!!! Berserakanlah kertas kertas pendaftaran kulempar ke udara, dan aku perjalan pergi...gak peduli...ck ck ck..harga yang mahal, mengingat selama satu semester aku dihukum gak boleh parkir mobil di halaman kampus, gak dikasih Master Praktikum, dan pastinya INCARAN UTAMA waktu LDO (Latihan Dasar Organisasi).itulah Potret kerasnya kampus di Indonesia, dan betapa Senioritas benar benar memegang peranan yang besar di dunia kampus. tetapi itulah nikmatnya dunia kampus.

Secara pribadi saya merasa menjadi Mahasiswa yang lengkap seutuhnya. hidup dalam organisasi kampus, organisasi Mahasiswa di luar kampus, bahkan persekutuan persekutuan kecil pun sempat saya cicipi. Idealisme sebagai mahasiswa yaitu turun ke jalanan alias DEMO pun sudah saya cicipi...

Hari ini menjadi bagian kepengurusan dari PPMIP serasa seperti memoir masa lalu. Masa masa Jaya sebagai Pengurus. orang melihat saya, tetapi saat ini saya justru ingin melihat talenta talenta lain yang ada di Filipina ini. Talenta yang sudah kuat namun tidak terasah, dan saya tertantang untuk menemukan talenta-talenta tersebut. Organisasi ini membutuhkan penggerak yang punya idealisme tinggi, idealisme tentang : FRATERNITAS sekaligus INTELEKTUALITAS.
Fraternitas membawa kita ke rasa tenggang rasa(tepo seliro). Hal yang butuh untuk dimengerti generasi muda yang sarat dengan hedonisme, bahwa diluar kita ada orang lain, yang mungkin membutuhkan kita, tapi tak berani meminta...
Intelektualitas membawa kita ke sebuah fase yang lebih tinggi lagi dengan peningkatan wawasan berpikir, penstabilan emosi, dan kemampuan memilah mana yang harus mana yang pilihan atau mana yang benar dan mana yang salah.

Indonesia butuh Talenta talenta baru ini. Saya tidak berencana lama di dalam kepengurusan ini, karena sesungguhnya saya sadar masa saya sudah berlalu, dan ini adalah sebuah nostalgia yang menghadirkan semangat yang saya punya bertahun tahun lalu. Kaderisasi rasanya menjadi sebuah keharusan bagi tumbuh kembang organisasi ini. dan tak luput pula bagi Peradaban bangsa.  mengenai peradaban bangsa ada satu pertanyaan, penting "Apa yang bisa kita lakukan? "

Saya berharap nama mahasiswa Indonesia saat ini, akan juga dicatat sejarah sebagai era dimana mahasiwa benar benar memiliki idealisme kepemudaannya. yang penuh perjuangan dan pemberontakan melawan sebuah pembelokan asas. bukan karena Iming iming Materi tetapi murni karena IDEALISME mahasiswa.

Salah satu alasan saya berada di dalam kepengurusan PPMIP adalah saya ingin mahasiswa bersuara, saya ingin mahasiswa bisa kritis terhadap sebuah aksi, sesuai dengan tata cara dan jaman masing masing. Kalau mungkin dulu saya ikut turun ke jalan, sekarang mungkin bisa dalam bentuk melakukan gerakan damai yang bermanfaat..

Mahasiswa...
Mari belajar berproses dalam simulasi demokratis yang cantik, yang kelak semoga bisa kita terapkan untuk negara kita Indonesia.
Berhenti berharap banyak, berbicara banyak, menuntut banyak, dan mulailah bergerak selangkah demi selangkah!

Mari berjuang bersama untuk PPMIP kita, mari menjadi revolusioner bagi bangsa Indonesia, seperti buku yang sedang saya baca, yang salah satu intinya adalah:
"orang muda itu seperti sebuah gelora melimpah yang menentukan arah gerak sejarah".
Maka mari bersama sama mencetak sejarah itu...
HIDUP MAHASISWA...

Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua...:)

Astry Fernandy
The Thinking Room
14 Agustus 2010
"My Life is My Greatest Creativity"

Wednesday, August 11, 2010

HARI INI GW MENCOBA MENGGALI SISI LAIN GW LEWAT KATA

Hari ini, sore ini, tepat jam 18:45 gw menulis pertama kali di blog ini.
Tujuan gw bikin blog ini simple aja seh...WADAH LUAPAN EMOSI gw..sehingga saat gw keluar dan berhadapan dengan orang lain gw selalu berada dalam kondisi stabil emosi..

plus gw harus mulai memaksa diri gw untuk melihat sesuatu other than novel, cerpen, but more to social reaction dan ilmiah...:) (mudah mudahan ini bukan hasil sok sok an gw doang...)

so if by any chances you're lost on this site,...
enjoy reading it guys,....
and Leave comment if you wish to...:)

Astry Fernandy
"My Life is My Greatest Creativity"